Cara menggunakan rumus Ms.Excel
Dari gambar soal di samping, yang perlu diisi datanya
adalah total, total gaji, gaji rata-rata, gaji terbesar,
gaji terkecil dan jumlah karyawan. Langkah-langkah untuk
mengerjakan soal di atas adalah :
1. Gunakan fungsi SUM untuk menghitung total.
Bentuk penulisan fungsi SUM, adalah:
=SUM(number1,number2,…)
atau bisa juga dituliskan
=SUM(selawal:selakhir)
Penulisan fungsi SUM diatas, dibaca: menghitung jumlah
dari sel awal sampai sel akhir.
Keterangan: Number pada
fungsi SUM merupakan sel/range yang berisikan angka atau bilangan, nilai
logika atau teks yang mewakili bilangan.
Berdasarkan formula/rumus dari Fungsi SUM, untuk
mengisi sel F7 atau menghitung total adalah:
=SUM(C7:E7)
Setelah mengisi formula di sel F7, silahkan copy
formula atau drag hingga F13
Lihat gambar microsoft excel untuk menghitung total di
cell F7 di bawah ini :
3. Gunakan fungsi Average pada sel C16 untuk
menghitung gaji rata-rata
Bentuk Penulisan formulanya:
=Average (number1, number2,..)
atau
=Average(selawal:selakhir)
Keterangan: Number pada
fungsi average dapat berupa sel atau range yang berisi angka/bilangan atau
nilai logika.
4. Gunakan fungsi MAX pada sel C17 untuk menghitung
gaji terbesar
Bentuk penulisannya
=MAX(number1, number2,..)
atau
=MAX(selawal:selakhir)
Keterangan: Number dapat
berupa angka/bilangan, sel/range yang berisi angka atau nilai logika.
Keterangan ini berlaku untuk fungsi MIN.
5. Gunakan fungsi MIN untuk menghitung gaji terkecil
di sel F15
Fungsi MIN digunakan untuk menampilkan nilai atau
angka minimum (terkecil) yang terdapat dalam suatu sel/range data. Bentuk
penulisannya
=MIN(number1, number2,…)
ATAU
=MIN(sel awal:sel akhir)
6. Gunakan fungsi COUNT/COUNTA di F16 untuk menghitung
jumlah karyawan
Fungsi COUNT digunakan untuk menghitung jumlah data
tipe numerik yang terdapat dalam suatu range data. Fungsi COUNT
berbeda dengan Fungsi Sum, bedanya dimana? SUM digunakan untuk menjumlahkan
data, sedangkan COUNT digunakan untuk menjumlahkan pemilik data.
Bentuk penulisan fungsi COUNT
=COUNT(value1, value2,..)
atau
=COUNT(selawal:selakhir)
Value dapat berupa angka/bilangan, sel atau range yang
berisi angka/bilangan atau nilai logika. Keterangan ini berlaku untuk
fungsi COUNTA.
Fungsi COUNTA digunakan untuk menghitung jumlah data
(semua tipe) yang terdapat dalam suatu range data kecuali sel kosong. Bentuk
penulisan fungsi COUNTA
=COUNTA(value1, value2,…)
atau
=COUNTA(sel awal:sel akhir)
Perbedaan Count dan Counta bisa anda lihat pada
penjelasan diatas, bahwa fungsi COUNT hanya bisa digunakan untuk menjumlahkan
angka (numeric) sedangkan COUNTA bisa untuk semua tipe data termasuk teks.
seperti hasil pengerjaan dibawah ini:
Dalam
perhitungan dengan aplikasi microsoft excel, tentunya anda pernah menjumpai
atau bahkan pernah menggunakan beberapa fungsi seperti: Count, Counta, Countif,
Countblank dan Countifs.
Kalau
anda lihat penulisan semua FUNGSI tersebut sepertinya mirip, mengandung kata
count didepannya. Walaupun ada kata COUNT, penggunaan kelima FUNGSI tersebut
berbeda satu dan yang lainnya.
Dimana
bedanya?
Tutorial
pada tulisan ini akan membahas cara membedakan dan Menggunakan Rumus Pada
Fungsi COUNT, COUNTA, COUNTIF, COUNTBLANK dan COUNTIFS di Microsoft Excel..
1.
Fungsi COUNT
Count
digunakan untuk menghitung banyaknya pemilik data yang berbentuk number/angka
saja. Tentunya berbeda dengan penggunaan fungsi SUM yang digunakan untuk
menghitung jumlah datanya.
Penulisan
formula/rumus COUNT:
=COUNT(Sel Awal: Sel Akhir)
Sel
awal sampai sel akhir pada penulisan di atas merupakan sebuah range (kumpulan
beberapa sel), dengan demikian, penulisan rumus COUNT bisa juga dituliskan
seperti dibawah ini:
=COUNT(range)
2.
Fungsi COUNTA
Counta
digunakan untuk menghitung jumlah data sama halnya seperti COUNT, tetapi COUNTA
dapat menghitung tipe data berbentuk angka/numerik, teks dan lain-lain.
Penulisan
formula/rumus COUNTA:
=COUNTA (Sel Awal : Sel Akhir)
Atau
bisa juga dituliskan
=COUNTA
(range)
3.
Fungsi COUNTIF
Countif
digunakan untuk menghitung banyaknya data dengan kriteria atau kondisi
tertentu. Pada countif tipe data yang bisa dihitung bisa berbentuk
angka/numerik, teks, dan lain-lain.
Penulisan
rumus/formulanya
=COUNTIF(range: kritera)
Gambaran
dari ketiga fungsi diatas, bisa anda dilihat dalam pengerjaan soal dibawah ini:
Penjelasan:
Pada gambar diatas, ada 5 Data, yang terdiri dari 3 data berbentuk angka,
yaitu: 10, 13 dan 15. Lalu ada satu buah teks yaitu: huruf A, dan terakhir ada
satu buah Karakter &.
Hasil
pengerjaan dengan menggunakan rumus COUNT adalah 3, Karena COUNT hanya bisa
menghitung tipe data angka. Untuk pengerjaan dengan COUNTA menghasilkan 5,
karena semua tipe data yang ada bisa ditampung oleh fungsi COUNTA. Untuk
COUNTIF hanya menghasilkan 1, karena kritera yang diambil karakter atau
operator & (amperand).
Pada
tulisan di atas, tentunya anda sudah lebih memahami cara menggunakan dan
membedakan fungsi COUNT, COUNTA dan COUNTIF.
4. Fungsi COUNTBLANK
COUNTBLANK
digunakan untuk menghitung banyaknya sel kosong yang terdapat dalam suatu range
yang telah ditentukan.
Penulisan
rumus/formula:
=COUNTBLANK(range)
Gambar
dibawah ini merupakan contoh pengerjaan soal menggunakan fungsi counta, countif
dan countblank.
Penjelasan
: Untuk menghitung berapa jumlah responden yang mengikuti survey Acara “Talk
Show Berita Oke Banget” anda bisa menggunakan fungsi COUNTA dengan mengambil
data dari Jenis Kelamin, hasilnya sebagaimana anda lihat pada gambar di atas
adalah 7.
Mengapa
menggunakan fungsi COUNTA, bukan COUNT?
Tentunya
tidak bisa Anda menggunakan fungsi COUNT karena tipe datanya berbentuk Teks
bukan Number/angka.
Untuk
Jumlah responden yang memberi komentar Bagus hasil perhitungannya adalah 3,
bisa anda lihat penggunaan rumusnya untuk kritera bagus
=COUNTIF(D4:D10,”Bagus”).
Masih
menggunakan fungsi COUNTIF untuk Kritera yang menjawab cukup sebanyak 2 orang
dan yang menjawab Tidak bagus ada 1 orang. Sedangkan jumlah responden yang
tidak memberikan komentar dalam survey (tidak menjawab/kosong) ada 1 orang.
5.
Fungsi COUNTIFS
COUNTIFS
digunakan untuk menghitung banyaknya data dengan beberapa kriteria tertentu.
Tentunya berbeda dong dengan COUNTIF yang hanya menggunakan satu
kriteria/kondisi saja.
Penulisan
rumus/formulanya:
=COUNTIFS(critera_range1,
criteria1, [critera_range2, critera2],…)
Lihat
pengerjaan COUNTIFS dibawah ini:
Penjelasan:
Untuk jumlah perempuan dengan komentar Bagus anda cukup mengetikkan rumus
=COUNTIFS(C4:C10,”P”,D4:D10,”Bagus”) hasilnya adalah 3. Penulisan COUNTIFS
tersebut menggunakan 2 Kritera/Kondisi dimana ada 3 Jenis kelamin perempuan (P)
yang menjawab Bagus. Hal ini, tentunya sesuai dengan penulisan rumusnya.
=COUNTIFS(critera_range1,
criteria1, [critera_range2, critera2],…)
Dimana:
C4:C10 adalah kritera range pertama..
“P” adalah kritera pertama
D4:D10 adalah kritera range kedua
“Bagus” adalah kritera kedua.
Untuk
jumlah perempuan dengan komentar cukup hasilnya 1, rumusnya adalah
=COUNTIFS(C4:C10,”P”,D4:D10,”Cukup”).
Jumlah
laki-laki dengan komentar bagus hasilnya 1 rumusnya adalah
=COUNTIFS(C4:C10,”L”,D4:D10,”Bagus”)
Jumlah
laki-laki dengan komentar cukup hasilnya 2 rumusnya adalah
=COUNTIFS(C4:C10,”L”,D4:D10,”Cukup”)

Cara Menggunakan Rumus Microsoft Excel (sum, average, max, min dan counta)
Posted by Kamar Pekick on Tuesday, 16 April 2019
MANAJEMEN FILE
File adalah koleksi yang diberi nama dari informasi yang berhubungan dan direkamkan pada penyimpanan sekunder. File dipetakan ke perangkat fisik yang bersifat nonvolatile sehingga isinya tetap bertahan setelah sistem komputer dimatikan. Sistem file berisi dua bagian terpisah yaitu kumpulan file yang masing-masing file menyimpan data/program, dan struktur direktori yang mengorganisasikan dan menyediakan informasi mengenai file di sistem.
kamar pekick
Tuesday, April 16, 2019
New Google SEO
Bandung, Indonesia
File adalah koleksi yang diberi nama dari informasi yang berhubungan dan direkamkan pada penyimpanan sekunder. File dipetakan ke perangkat fisik yang bersifat nonvolatile sehingga isinya tetap bertahan setelah sistem komputer dimatikan. Sistem file berisi dua bagian terpisah yaitu kumpulan file yang masing-masing file menyimpan data/program, dan struktur direktori yang mengorganisasikan dan menyediakan informasi mengenai file di sistem.
File mempunyai sifat :
ü Persistance
Informasi dapat bertahan
meski proses yang membuatnya berakhir atau catu daya dihilangkan. Dengan
properti ini, file dapat digunakan untuk menjaga hasil-hasil yang diperoleh
proses agar dapat digunakan di masa mendatang.
ü Size
File umumnya berukuran
besar, memungkinkan menyimpan informasi yang sangat besar.
ü Sharability
File dapat digunakan
banyak proses mengkases informasi.
A.
Sasaran dan Fungsi
Manajemen File
1.
Sasaran Manajemen File
a.
Memenuhi
kebutuhan manajemen data bagi pemakai
b.
Menjamin
data pada file adalah valid
c.
Optimasi
kinerja
d.
Menyediakan
dukungan masukan/keluaran beragam tipe perangkat penyimpan.
e.
Meminimalkan
atau mengeleminasi potensi kehilangan atau kerusakan data.
f.
Menyediakan
sekumpulan rutin antarmuka masukan/keluaran
g.
Menyediakan
dukungan masukan/keluaran banyak pemakai di sistem multiuser.
2. Fungsi
Manajemen File
a.
Penciptaan,
modifikasi, dan penghapusan file.
b.
Mekanisme
pemakaian file secara bersama.
c.
Kemampuan
back up dan pemulihan untuk mencegah kehilangan.
d.
Pemakai
dapat mengacu file dengan nama simbolic.
e.
Informasi
tersimpan aman dan rahasia.
f.
Penyediaan
interface yang user-friendly
B.
Arsitektur Pengelelolaan
File
1.
Sistem Akses
Tata cara
mengakses data yang disimpan pada file. Program dapat mengakses file melalui
DBMS atau fasilitas yang disediakan sistem operasi. Sistem akses menyediakan
antarmuka standar antara aplikasi dan sistem file serta perangkat yang
menyimpan data. Metode pengaksesan :
Ø Pile File
Ø Sequential File
Ø Index-Sequential File
Ø Multiple-indexed File
Ø Hashed File
Ø Multiring File
2.
Manajemen File
Penyediaan mekanisme
operasi pada file.
3.
Manajemen Ruang
Penyimpan
Alokasi
ruang untuk file di perangkat penyimpanan
4.
Mekanisme Integritas
File
Jaminan
informasi pada file tidak terkorupsi
C.
Sistem File
1.
File
Beragam
pandangan mengenai file :
Pemakai : Penamaan file, tipe file, atribut file,
perintah-perintah manipulasi.
Pemrogram : Operasi-operasi terhadap
file.
Perancang : Implementasi pengelolaan
file.
a.
Penamaan
File
ü Pemakai mengacu file
dengan nama simbolik
ü Setiap file di sistem
harus mempunyai nama unik
ü Penamaan file mutlak
dengan menyertakan nama direktori tempat file sebagai nama awal.
Beberapa
contoh :
EXTENSION |
DIFINISI
|
file.bak
|
File
Back up
|
file.c
|
File
Source Program dalam bahasa C
|
file.gif
|
File
Image Graphical Interchange Format
|
file.hlp
|
File
Help
|
file.html
|
File
World Wide Web Hypertext MarkUp Language
|
file.jpg
|
File
Gambar Standar JPEG
|
file.mp3
|
File
Music Format MPEG Layer3 Audio
|
file.mpg
|
File
Movie Standar MPEG
|
file.o
|
File
Object (Output Compiler)
|
file.pdf
|
File
Portable Document Format
|
file.ps
|
File
PostSCript
|
file.tex
|
File
Program Format TEX
|
file.txt
|
File
Text
|
file.zip
|
File
Archive Compress
|
b.
Tipe
File
§ File Regular
ü File berisi informasi :
File ASCII dan biner
ü File ASCII berisi teks
ü File biner eksekusi
(exe) mempunyai struktur internal yang hanya diketahui sistem operasi tertentu.
§ File Direktori
ü File yang dimiliki
sistem untuk mengelola struktur sistem file
ü File yang berisi
informasi mengenai file di direktori
§ File Spesial
ü File Spesial Karakter
File
yang memodelkan perangkat masukan/keluaran aliran karakter
ü File Spesial Blok
File
yang memodelkan perangkat masukan/keluaran sebagai kumpulan blok-blok data
(berorientasi blok)
c.
Atribut
File
Informasi
tambahan mengenai file untuk memperjelas dan membatasi operasi-operasi yang
dapat diterapkan.
Beberapa atribut-atribut
file :
Field
|
Deskripsi
|
Protection
|
Siapa
yang dapat mengakses file dan dengan cara apa
|
Password
|
Password
yang diperlukan untuk mengakses file
|
Creator
|
ID
orang yang menciptakan file
|
Owner
|
Pemilik
saat itu
|
Read-only flag
|
0
untuk read/write, 1 untuk read only
|
Hidden flag
|
0
untuk normal. 1 untuk tidak ditampilkan
|
System flag
|
0
untuk normal, 1 untuk sistem file
|
Archieve flag
|
0
telah diback-up, 1 untuk perlu diback-up
|
ASCII/binary flag
|
0
untuk file ASCII, 1 untuk file biner
|
Random access flag
|
0
untuk sequential-access only, 1 utk random access
|
Temporary flag
|
0
untuk normal, 1 untuk dihapus saat keluar
|
Lock flag
|
0
untuk tak dikunci, tidak nol untuk terkunci
|
Record length
|
Jumlah
byte pada satu record
|
Key position
|
Offset
kunci pada masing-masing record
|
d.
Perintah-perintah
Manipulasi File
ü Perintah penciptaan file
ü Perintah Penghapusan
file
ü Perintah Pengopian
ü Perintah penggantian
nama
ü Perintah manipulasi yang
lain
e.
Operasi
pada File
ü Create
ü Delete
ü Open
ü Close
ü Read
ü Write
ü Append
ü Seek
ü Get attributes
ü Set attributes
ü Rename
2.
Direktori
Direktori atau folder merupakan suatu entitas
dalam sebuah berkas sistem yang mengandung berkas atau mengandung direktori
lain. Sebenarnya, pada hakikatnya berkas atau berkas terdapat dalam disk,
direktori hanya menyediakan link atau menunjuk pada berkas yang ada.
a.
Hirarki
Direktori
ü Berstruktur pohon
ü Terdapat satu direktori
master (root)
ü Terdapat
subdirektori-subdirektori
ü Penamaan direktori sama
dengan penamaan file
ü Direktori
diimplementasikan dengan file
b. Atribut Direktori
Sebagai
sebuah berkas, direktori mempunyai atribut, yaitu:
1)
Nama. Merupakan nama dari direktori itu sendiri.
2)
Alamat. Merupakan alamat dari direktori. Sebagai contoh, alamat dari
direktori lib dalam Linux adalah "/usr/lib", sedangkan alamat
direktori sistem dalam Windows adalah "C:/windows/system".
3)
Ukuran. Merupakan besarnya ukuran direktori, biasanya dalam satuan
byte, KiloByte, MegaByte atau GigaByte. Ukuran tersebut memuat ukuran dari
berkas-berkas yang ada dalam direktori tersebut.
4)
Tanggal. Berisi keterangan mengenai tanggal pembuatan
dari direktori tersebut
5)
Proteksi. Merupakan atribut yang berguna sebagai proteksi.
Hal ini mencakup siapa saja yang berhak mengakses, penyembunyian file, read
only, dan yang lainnya. Dalam Unix, untuk mengubah atribut berkas digunakan
perintah "chmod".
c.
Jalur
Pengaksesan
ü Jalur absolut
Nama jalur
dari root ke file, dimulai dari direktori root dan akan bernilai unik
ü Jalur relatif
Jalur
relatif terhadap direktori saat itu, pemakai dapat menyatakan satu direktori
sebagai current directory
d. Perintah Manipulasi
Direktori
ü Pindah direktori
ü Penciptaan direktori
ü Penghapusan direktori
e.
Operasi
pada direktori
ü Create
ü Delete
ü OpenDirectory
ü CloseDirectory
ü ReadDirectory
ü Rename
ü Link
ü Unlink
3.
Manipulasi Seluruh
Sistem File
a. Pembentukan sistem file
b. Pemeriksaan sistem file
c. Pengkopian sistem file
d. Manipulasi lainnya
D.
Implementasi Sistem
Manajemen File
1.
Penyimpanan File
a.
Blocking
Merupakan
penyimpanan dan pengaksesan dari/ke perangkat dalam unit informasi. Blok berisi
sekumpulan byte berukuran tetap yang dipindah dari tempat penyimpanan memori
untuk diolah dan sebaliknya.
ü Ukuran blok tetap
menurunkan kompleksitas program
ü Ukuran blok tetap
beragam perangkat berbeda memboroskan ruang penyimpanan
ü Ukuran blok mempengaruhi
kinerja sistem file
ü Ukuran blok besar dapat
mengakibatkan data yang dipindah, banyak yang tidak diperlukan saat hanya
diperlukan satu record
ü Blok besar memerlukan
memori besar
ü Ukuran blok kecil
berarti pembacaan berulang-ulang bila data besar
b. Block Addressing
1) Pengalamatan fisik disk
Mengacu satu
unit data pada disk secara fisik. Ada 6 parameter pengalamatan secara fisik,
yaitu :
Ø Nomor perangkat fisik
Ø Nomor silinder
Ø Nomor permukaan
Ø Nomor sektor atau blok
Ø Nomor record dalam blok
Ø Nomor field atau
karakter dalam record
2) Pengalamatan relatif
Ø Menggunakan bilangan
bulat dari 0 sampai jumlah maksimum blok
Ø Harus dikonversi dengan
suatu perhitungan
Ø Perhitungan dilakukan
oleh sistem operasi
3) Pengalamatan simbolik
Ø Tiap blok diberi alamat
simbolik
Ø Digunakan tabel alamat
berisi alamat fisik dan prosedur pencarian untuk mendapatkan alamat fisik
Ø Identifier blok bisa
menggunakan bilangan bulat atau kunci alamat atau dengan suatu
transformasi/hashing
c.
Lokalitas
2.
Implementasi Sistem File
a.
Alokasi
File
1) Continous allocation
ü Sederhana
ü Kinerja bagus
ü Harus mengetahui ukuran
maksimum blok
ü Terjadi fragmentasi disk
2) Senarai berkait
ü Word pertama di blok
data sebagai pointer ke blok berikutnya, sisanya untuk menyimpan data
ü Blok pertama merantai
blok kedua, dan seterusnya
ü Direktori mencatat blok
pertama file
ü Setiap blok disk dapat
digunakan
ü Pembacaan sekuen sangat
sulit karena harus menelusuri blok satu per satu
3) Senarai berkait dengan
index
4) I-node
File
diasosiasikan dengan satu tabel kecil disebut i-node (index-node) yang
mendaftarkan atribut-atribut file dan alamat blok-blok file
b. Pencatatan Ruang Disk
1) Peta bit
Ø Disk dengan N blok
memerlukan peta bit sebesar N bit.
Ø Blok-blok bebas
direpresentasikan nilai 0.
Ø Blok yang telah
dialokasikan direpresentasikan nilai 1.
2) Senarai berkait
Ø Senarai berisi nomor
blok yang masih bebas.
Ø Blok digunakan
semaksimal mungkin menampung nomor blok.
c.
Shared
File
Shared file
adalah file yang tidak hanya diacu satu directori.
1) Pengkopian
2) I-node
3) Symbolic link
d. Keandalan Sistem File
1) Manajemen blok buruk
Ø Solusi perangkat keras
Ø Solusi perangkat lunak
2) Pemulihan kegagalan disk
Ø Back-up
Ø Transaction-log
3) Konsistensi manajemen
file
Ø Atomic update
Ø Stable storage
Ø Multiversion file
4) Kendali kongkurensi
Ø locking
Ø Transaction
Ø File replication
e.
Kinerja
Sistem File
1) Buffer cache
2) Penempatan data
E.
Sistem Akses File
1. Record dan blocking
2. Penempatan record-record
pada blok
3. Operasi-operasi di
sistem akses file